H. Sudono: Warga Jangan Takut Divaksin COVID-19

Purbalingga – Wakil Bupati Purbalingga, Jawa Tengah H. Sudono mengingatkan semua warga di wilayah setempat untuk tidak takut divaksin COVID-19 karena vaksin telah teruji keamanannya.

“Percepatan vaksinasi sedang dilakukan, jajaran dinas kesehatan dan petugas kesehatan perlu meningkatkan sosialisasi agar masyarakat paham dan tidak takut divaksin,” katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu.

Dia mengakui bahwa tren kasus aktif COVID-19 di wilayah Purbalingga terus menurun dalam beberapa hari terakhir.

“Namun demikian penurunan kasus aktif COVID-19 ini masih harus tetap diiringi dengan protokol kesehatan yang ketat dan percepatan vaksinasi, untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19,” katanya.

Sementara itu, menurut data dari Dinas Kesehatan Purbalingga kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi di Kabupaten Purbalingga hingga Selasa (30/11) malam tersisa dua orang.

Sementara itu total keseluruhan jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di wilayah ini sejak awal penanganan hingga saat ini ada sebanyak 18.435 orang.

Dari jumlah tersebut 17.297 telah dinyatakan sembuh, 1.136 meninggal dunia, satu orang dirawat di fasilitas kesehatan dan satu orang lainnya melakukan isolasi mandiri.

Sementara itu, ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan tidak percaya pada informasi salah atau hoaks terkait semua vaksin COVID-19.

“Jangan langsung terpengaruh oleh informasi yang salah atau hoaks tentang vaksin,” katanya.

Dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak memilih-milih vaksin karena semua jenis vaksin yang tersedia di Tanah Air teruji aman dan efektif.

Selain itu dia menambahkan bahwa penerapan sistem jemput bola akan efektif mempercepat capaian vaksinasi COVID-19 di daerah.

“Di beberapa wilayah terutama yang area geografisnya sulit bagi masyarakat untuk datang ke pusat kesehatan masyarakat atau sentra vaksin, maka sistem jemput bola merupakan salah satu solusi terbaik,” katanya.

Dia mengatakan salah satu prinsip dasar dalam meningkatkan cakupan vaksinasi adalah dengan mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.

“Prinsipnya adalah bagaimana mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat, sedekat mungkin maka nantinya aksesibilitas akan meningkat,” katanya.(Ant)